Pencarian jati diri Ya,,mungkin itu kalimat yang tepat Untuk 23 tahun yang telah kulalui. Namun jika di pikir-pikir 23 tahun bukan waktu yang singkat dan apakah “jati diri” itu sudah ku temukan? Bisa saja ya dan bisa juga tidak. Entahlah aku tidak tau bagaimana cara mengukur,memastikan dan mengetahuinya. Sejauh ini aku selalu menikmati perubahan demi perubahan. Tak sedikit semua itu adalah jawaban dari ’tamparan’ yang aku terima 5 tahun terakhir.
Sejauh ini aku hanyalah gadis biasa yang tak se beruntung seperti beberapa anak gadis lain yang ku kenal. Aku tumbuh di keluarga besar yang sederhana jauh dari kata ’mewah’. Aku juga tak pernah mengalami semua kejadian yang biasa diceritakan dalam buku dongeng, kisah beberapa orang putri. Aku juga sama dengan anak gadis lain yang selalu memimpikan semua kisah yang berakhir bahagia selamanya.
Menjadi putri sulung dari seorang ayah yang sangat keras dan kaku, menjalani rutinitas keseharian yang amat membosankan itulah aku. berusaha sebaik mungkin untuk selalu jadi nomor satu disetiap kelas dan berperilaku se manis mungkin. Kadang aku jenuh dengan semua itu dan tak jarang aku sangat menikmatinya. Menikmati setiap pujian dan sanjung saat bertemu sanak saudara. Akulah gadis bermuka dua, yang selalu bersikap baik dan santun saat dirumah dan berprilaku liar saat bersama teman.
Lalu, bagaimana ”hubungan dengan Tuhan”?. Lagi-lagi tak jauh berbeda dengan anak lain, dulu aku merasa ’terpaksa’. Saat itu aku berfikir bahwa itu hanyalah aturan yang dibuat orang tuaku untuk mendisiplinkan diri. Hanyalah sebuah rutinitas yang biasa dan bisa ditinggalkan. Sungguh betapa dangkalnya pemikiranku saat itu. Bahkan dalam hal menutup aurat aku tergolong labil, cenderung mengikuti arus. Jilbab ku anggap sebagai mode berbusana bukan sebagai kewajiban. Tak jarang aku berbisik dalam hati untuk memantapkan diri menutup aurat selamanya, sering juga hal itu digoyahkan dengan keinginan meniru beberapa artis di TV. Ya, itulah aku tak ada yang istimewa dan tak ada yang bisa dibanggakan dari seorang sepertiku.
Sampai detik ini aku bertanya-tanya apakah hal dan siapakah orang yang mampu merubah pola pikirku tentah itu. Aku tak tau pastinya kapan perlahan intensitasku ’curhat’ dengan tuhan semakin meningkat. Tak ada satupun yang bisa ku percaya menyimpan rahasia dan memberikan ketenangan batin selain Dia yang kusebut Tuhan. Dia yang selalu kurindukan melebihi apapun, Dia yang tak pernah bosan dengan keluhan ku.
Entahlah, apakah hari ini adalah gambaran dari jati diriku yang selama ini aku cari, ataukah sebuah sikap yang terpaksa aku lakukan untuk ’bergerak’ dari zona nyaman kehidupan. Apakah ini salah satu jalan yang sedang Dia tunjukan padaku agar selalu dekat dengan Nya? Keinginanku saat ini adalah agar bisa menjadi istimewa bagiNya.
malang, 3 oktober 2011
17.41 pm
You must be logged in to post a comment.